Kamis, Oktober 17, 2013

The Meaning I Got

Berjalan menelusuri rak-rak yang dipenuhi oleh berbagai macam buku.
Sampai akhirnya langkah saya terhenti di satu rak yang sudah menjadi tempat labuhan setiap kali ke toko buku ini, hanya untuk sekedar melihat dan membaca kisah orang-orang ternama di bumi ini.
Dari berbagai buku hampir semua pernah saya baca sampai akhirnya mata saya terhenti di sebuah judul dengan nama:
"Helen Keller"
Buku ini pernah saya baca dulu waktu masih SD tapi hanya lewat begitu saja, tapi malam kemarin ada yang beda dari makna yang saya tangkap dari sosok Helen Keller seorang tuna netra dan tuna runggu dengan kisahnya yang menarik bersama ibu guru tercintanya Anne Sullivan.

Helen lahir sebagai anak yang normal secara fisik, mental, dan rohani namun suatu penyakit Tuhan izinkan untuk dia alami sehingga mengakibatkannya buta, tuli, bahkan sukar untuk berbicara. Saya yakin ini rencana Tuhan. Karena melalui hal ini Helen akan membagi banyak berkat ke semua orang, termaksud saya. Di usianya yang baru 19 bulan, dia harus menderita dalam kegelapan dan kesunyian seorang diri. Helen menjadi anak pemberontak dan tak bisa terkendali oleh orangtuanya karena dia merasa tak seorangpun mengerti maksud hatinya, sungguh menderita pasti menjadi Helen kecil tapi ini bukan akhir segalanya ini merupakan awal yang baru dalam hidup Helen.

A child Helen with Anne


Saat usia 7 tahun, orangtua Helen mempercayakannya untuk dibina dan dirawat oleh Anne Sullivan.
Satu keteladanan yang baik yang bisa saya petik dari cara didikan guru Anne Sullivan yang begitu penuh kasih sayang dan kesabaran yang panjang dalam mendidik dan membina Helen Keller dari yang tidak bisa apa-apa menjadi sosok inspiratif dunia.





Helen yang penuh dengan pemberontakan, hanya bisa menangis, melempar barang-barang tanpa peduli kesabaran orang lain yang sedang berusaha membinanya. Namun hati tulus Anne Sullivan mematahkan segalanya. Kesabaran sejati terlihat dari sosok Anne, dengan sabar dia mengajarkan Helen mengenai nama benda-benda sekitar dengan menaruh tangan kanan Helen untuk menyentuh benda rersebut dan menulis apa nama benda itu di telapak tangan kiri Helen. Tahun-tahun pertama merupakan langkah sulit bagi Anne untuk mendidik Helen namun karena kasih yang tulus yang ia miliki akhirnya pada suatu saat ketika mereka bermain keluar rumah dan menuju suatu pompa air dan bermaksud untuk memperkenalkan lagi pada Helen, Anne memegang tangan Helen di bawah tetesan air dan dengan bahasa isyarat, ia menuliskan "A-I-R" pada tangan yang lain. Untuk pertama kalinya Helen merespon dan mengambil tangan Anne dan menulis kata "A-I-R" dan Helen lanjut bertanya dengan menyentuh pompa air, bermaksud bertanya apa ini? dan mulai dari saat itu Helen menjadi anak yang cepat tanggap dan dia tetap terdidik baik oleh Anne Sullivan. Saat Helen memegang tanah, Anne mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Anne juga mengajarkan huruf Braille pada Helen sehingga mata hati dan hayalan pikiran Helen pun terbuka atas bayangannya tentang dunia ini ketika membaca buku dengan huruf braille.

Perlahan, berkat mujizat air itu Helen ingin lebih lagi dalam mencapai keinginannya agar orang lain mengerti kehendak hatinya. Dia ingin sekali dapat berbicara! karena kegigihannya akhirnya lewat memegang bibir Anne dan usaha keras dia dapat berbicara sampai dia mengucapkan kalimat yang membangkitkan semangat.
"The mystery of Language was revealed to me. I  knew then that W-A-T-E-R meant that wonderful cool something that was flowing over my hand. The living word awakened my soul, gave it light, hope, joy, set it free!"

Anne reads for Hellen
She Did it!
Ketika Helen menjadi sosok yang luar biasa, membuat ayah dan ibunya mengeluarkan air mata bahagia, dengan gigih i
a terus berusaha agar dapat berbicara dan mengetahui dunia dalam gelap dan sunyi. Bahkan ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani,dan Latin lewat Braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. 
Anne menemani Helen untuk membacakan buku pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.


Sungguh prestasi yang diluar pikiran orang untuk sosok yang buta dan tuli.
Saya sungguh tercengang dengan keberhasilan seorang gadis yang penuh dengan kekurangan seperti Helen! kenapa dia yang kurang secara fisik mampu menguasai berbagai bahasa? mengapa dia bisa masuk universitas termuka di dunia dan bahkan lulus dengan predikat magna cum laude? ini bukan sembarangan ini adalah anugerah yang Tuhan tunjukkan lewat sosok Helen Keller. Bahkan untuk pertama kalinya orang tuna netra dan tuna runggu mendapatkan gelar sarjana adalah Helen, gadis pemberontak yang terbelenggu oleh gelap dan sunyinya dunia. Helen Keller di juluki "The Miracle worker" atau "Pekerja Ajaib" atas apa yang dia raih.
Saya jadi merenungkan sesuatu, bahwa kita manusia yang diciptakan Tuhan,mampu melakukan apapun sekalipun itu terbatas! Kenapa kita harus menjadi sosok pemalas dan gampang menyerah? lihat! Helen Keller yang penuh dengan kekurangan fisik mampu meraih gelar sarjana di universitas terkemuka bahkan dia menguasai beberapa bahasa yang menurutku itu sukar. Kalau Helen saja bisa kenapa saya tidak? Kenapa saya harus mengeluh dengan kemampuan yang terbatas? Kenapa harus merasa tak bisa apa-apa? Kenapa? Hanya orang bodoh yang tak bersyukur atas hidup ini. Helen Keller memiliki kegigihan dan ketekunan yang luar biasa!
Berdirilah sekarang! dan lihatlah pada dirimu! kamu mampu! kamu mampu melakukan apapun! Jangan pernah berkata "Aku tidak bisa" kata itu memiliki pengertian bahwa, "Aku menyerah, aku takut tak mampu melakukannya" pengecut kah Anda? bergeraklah sekarang! Anda bisa! Coba tengkok wanita cantik Helen Keller yang mampu menaklukan dunia hanya dengan mujizat airnya!
Di balik keberhasilan Helen Keller ada sosok Anne Sullivan yang juga sangat saya kagumi dalam kesabaran, ketekunan dan keyakinannya akan kemampuan di balik kekurangan Helen Keller.Dibalik semua ini ada kisah masa lalu Anne yang membuatnya gigih untuk menolong Helen. Anne kecil hidup di panti asuhan bersama adiknya, kemudian sang adik terkasih meninggal, lalu suatu penyakit menyebabkan ia buta tapi mujizat terjadi terhadapnya, sehingga ia bisa kembali melihat. Mulai dari saat itu ia bertekat untuk menjadi seorang penolong bagi penyandang cacat fisik,sampai akhirnya dia bertemu dengan Helen. Dia pernah merasakan gelapnya dunia, sehingga ia berniat dan bertekad untuk membuat Helen tidak merasa sendiri. Anne Sullivan menjadi sahabat karib untuk Helen. Menjadi orang terdekat yang Helen percayai ditengah kegelapan dan kesunyiannya.
Hal yang dapat renungkan dari sosok Anne Sullivan, saya melihat sosok Anne seperti Yesus dalam hidup pribadi saya. Saya sadar betul seberapa nakalnya saya, yang tak mau mendengar, tak mau melihat dan mengikuti arahan Tuhan Yesus yang menurut saya membosankan dan seakan Tuhan tak mengerti mau saya. Tapi saya sadar bahwa Tuhan punya rencana yang terbaik bagi saya, Dia inginkan saya menjadi sosok yang lebih baik dan berdampak, seperti yang Anne mau terhadap Helen, tapi apa yang saya balas? Saya adalah Helen yang buta dan tuli terhadap rencana Tuhan yang begitu besar bagi saya pribadi ataupun bagi Anda dan kebanyakan orang lainnya.
Satu hal yang saya percaya! Tuhan Yesus, Pembimbing pribadi saya, Penuntun hidup saya, Guru terbaik, Sahabat terkarib, Dia lebih lebih lebih baik dan lebih sabar menghadapi saya ketimbang Anne menghadapi Helen. Saya percaya, asalkan saya mau menuruti-Nya, saya dapat menjadi dampak bagi dunia ini seturut kehendak dan tujuan Tuhan. Hanya saya harus belajar dari sosok Helen yang gigih, bertekad, pantang menyerah dalam segala kekurangannya dan ketidak pahamannya tentang maksud baik Anne. Tuhan Yesus punya maksud baik dalam hidup saya meskipun terkadang saya tak bisa mengerti, tak bisa pahami apa sebenarnya yang Dia mau. Tapi saya percaya, Dia ada, Dia mau, dan Dia akan terus membimbing saya ke arah terang jalan-Nya dan kelembutan suara-Nya meskipun semua belum terlihat dan terdengar sekarang ini.

Helen Keller dan Anne Sullivan, dua tokoh yang membuat saya terdiam selama perjalanan pulang dari toko buku ke rumah. Sungguh saya merasa bodoh dalam menanggapi hidup saya ini. Saya adalah wanita normal secara fisik, mental, rohani. Tapi kenapa ya masih aja ketidak percayaan diri ada pada saya? Saya merasa minder, kurang pintar, kurang cantik, kurang rajin, kurang kurang kurang serba kekurangan huufh bodoh banget! Kalau saja saya memiliki sifat seperti Helen Keller yang punya tekat dibalik kekurangan yang dia miliki pasti saya akan bersyukur atas hidup ini. Pasti saya akan menghargai waktu yang dipercayakan kepada saya! Tapi saya yakin di dunia ini tak ada kata terlambat. Saya masih bisa berubah menjadi sosok seperti Helen Keller yang penuh kegigihan. Saya bisa menggapai semua angan saya yang ada didepan mata ini. Saya bisa membuat air mata sukacita mengalir di kedua pipi papa dan mama karena keberhasilan saya. Saya bisa membuat Anne Sullivan (read:Tuhan Yesus) sahabat dekat saya bangga karena apa yang Dia inginkan kepada saya tercapai! Ini hanya soal niat! Jadi sekarang berdirilah dari kursimu! Gapailah impianmu, sekarang!!!
"When one door of happiness closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us" -Helen Keller-
Ketika pintu sukacita tertutup,pintu yang lain akan terbuka; tapi jika kita terus melihat kepada pintu yang tertutup itu dan menyesalinya kita tidak akan pernah melihat pintu yang lain yang telah terbuka untuk kita. Ketika sukacita Helen diambil karena dia buta dan tuli, Helen bangkit dan melihat pintu sukacita lain yang terbuka lewat 'keajaiban air dipompa' dia menjadi sosok inspirasi didunia, terutama bagi orang yang memiliki kekurangan fisik seperti dia. 

Have optimism in your mind! You don't have to do a great thing but trust me, you can do small things to impact people. You can impact this world! You can do it! No matter how limited you are. Just keep running, keep seeing another door you'll go out from your limit! Helen Keller was a limited woman but until today her spirit teaches everyone and gives spirit to the heart of everybody who cannot do anything! We've got a great big wonderful Anne Sullivan called Jesus Christ! He never leaves us, He always stands by, and with patience, He keeps teaching us to be more and more the best! If Helen has Anne, please say: "I HAVE JESUS"

Saya yakin bisa seperti Helen Keller yang menjadi dampak di dunia ini untuk orang-orang sekitar saya karena saya memiliki sosok Anne Sullivan yang lebih hebat nama-Nya Tuhan Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Broken Christmas ~ Natal yang Hancur

Natal gak selalu harus meriah, Natal bisa sesederhana duduk di rumah bersama dan makan masakan yang enak buatan keluarga. Natal juga bisa te...