Alasan utama mengapa seorang mengalami
kerusakan rohani adalah karena kurangnya disiplin. Terkadang kita
berobsesi secara berlebihan untuk memanipulasi Tuhan. Manusia selalu berusaha untuk
menemukan kebahagian tetapi semua itu terjadi tanpa Allah didalamnya. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa menemukan kebahagiaan yang kekal
tanpa ada Pribadi yang memiliki kebahagiaan penuh itu?
Tidak ada seorang pun
yang dapat menikmati indahnya kerohanian dan kebahagiaan sejati tanpa Tuhan
didalamnya.
Allah
menciptakan manusia untuk kesenangan-Nya. Ia menjadikan kita karena ingin
membangun suatu relasi yang indah antara Allah dan ciptaan. Melalui hal ini Ia
memberikan kebebasan bagi manusia untuk menemukan
relasi yang intim bersama-Nya. Namun kebebasan yang Allah berikan tidak
serta-merta begitu saja, Allah tetap memegang kendali di dalam kebebasan
tersebut. Allah membiarkan manusia melewati ruang dan waktu untuk menemukan
sesuatu yang hilang dari dalam diri mereka ketika mereka tidak melihat
kepada-Nya.
Sikap
hati yang perlu dimiliki manusia untuk dapat mengalami suatu perjalanan rohani
bersama Allah adalah ketika manusia memiliki
‘kerinduan.’ Allah menginginkan kita untuk mencari dan menemukan-Nya. Melalui
itulah Ia memberikan rasa rindu. Jika kita belum memiliki rasa itu, mintalah anugerah untuk memliki
kerinduan. Sejak awal, Allah menciptakan desire atau kerinduan.
Terkadang kita kabur terhadap kerinduan, tetapi
kerinduan itu tidak pernah bisa hilang dan selalu datang menghantui. Melalui kerinduan itu Allah ingin dicari
dan ditemukan oleh manusia. Kekristenan dimulai dengan undangan untuk merindukan sesuatu dalam hati. Ini bukan sekedar rindu biasa tetapi merindukan
sesuatu yang hanya bisa diisi oleh Allah. Mengenali dan menamai kerinduan hati adalah cara kunci agar Tuhan
dapat
berbicara kepada kita.
“Perhatikanlah kerinduanmu karena hal itu dapat
membawamu kepada Allah.”
Tuhan
Yesus rindu untuk menyentuh hidup kita. Tuhan Yesus adalah Allah yang mencari dan mengejar. Oleh sebab itulah Allah merindukan kita dan Ia ingin kita juga merindukan-Nya.
oleh: Elsami C. Huka
@Kelas Formasi Spiritual
Januari 2018
#Seminari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar