Sabtu, Mei 26, 2018

Kerinduan akan Tuhan

Alasan utama mengapa seorang mengalami kerusakan rohani adalah karena kurangnya disiplin. Terkadang kita berobsesi secara berlebihan untuk memanipulasi Tuhan. Manusia selalu berusaha untuk menemukan kebahagian tetapi semua itu terjadi tanpa Allah didalamnya. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa menemukan kebahagiaan yang kekal tanpa ada Pribadi yang memiliki kebahagiaan penuh itu? 
Tidak ada seorang pun yang dapat menikmati indahnya kerohanian dan kebahagiaan sejati tanpa Tuhan di dalamnya.
Allah menciptakan manusia untuk kesenangan-Nya. Ia menjadikan kita karena ingin membangun suatu relasi yang indah antara Allah dan ciptaan. Melalui hal ini Ia memberikan kebebasan bagi manusia untuk  menemukan relasi yang intim bersama-Nya. Namun kebebasan yang Allah berikan tidak serta-merta begitu saja, Allah tetap memegang kendali di dalam kebebasan tersebut. Allah membiarkan manusia melewati ruang dan waktu untuk menemukan sesuatu yang hilang dari dalam diri mereka ketika mereka tidak melihat kepada-Nya.
Sikap hati yang perlu dimiliki manusia untuk dapat mengalami suatu perjalanan rohani bersama Allah adalah ketika manusia memiliki ‘kerinduan’. Allah menginginkan kita untuk mencari dan menemukan-Nya. Melalui itulah Ia memberikan rasa rindu. Jika kita belum memiliki rasa itu, maka mintalah anugerah untuk memiliki kerinduan. Sejak awal, Allah menciptakan desire atau kerinduan.

Terkadang kita kabur terhadap kerinduan, tetapi kerinduan itu tidak pernah bisa hilang dan selalu datang menghantui. Melalui kerinduan Allah ingin dicari dan ditemukan oleh manusia. Kekristenan dimulai dengan undangan yang merindukan sesuatu dalam hati. Ini bukan sekedar rindu biasa tetapi merindukan sesuatu yang hanya bisa diisi oleh Allah. Mengenali dan menamai kerinduan hati adalah cara dan kunci agar Tuhan dapat berbicara kepada kita. “Perhatikanlah kerinduanmu karena hal itu dapat membawamu kepada Allah”. Tuhan Yesus rindu untuk menyentuh hidup kita. Tuhan Yesus adalah Allah yang mencari dan mengejar. Oleh sebab itulah Allah merindukan kita dan Ia ingin kita juga merindukan-Nya.

@Kelas Formasi Spiritual - Januari 2018

Last Twenties!

Kata kebanyakan orang harus sudah ini, sudah itu, harus mencapai ini, mencapai itu. Kataku harusnya bisa ini, bisa itu. Katanya sih… katanya...