Selasa, Januari 07, 2014

Ketika aku bersama "mereka"

"Manusia adalah makhluk sosial"
Kalimat ini aku tau dari pelajaran IPS di sekolah dulu. Kalo teorinya, manusia itu tidak bisa hidup seorang diri, manusia itu pasti dan selalu membutuhkan sesama manusia lainnya. Emang tepat sekali teori ini, buktinya kita saja terjadi dan lahir dari manusia (yaitu papa dan mama) kita punya keluarga yang merawat kita saat pertama kali kita datang ke dunia ini. So, benarlah ya kita ini memang makhluk sosial dan tidak ada yang bisa menyangkal atau menolak kalo dia bukan makhluk sosial. Berbicara soal makhluk sosial, aku ingin membicarakan sesuatu yang ada dalam 'makhluk sosial' yakni: teman :)

Aku punya banyak teman dan bahkan sahabat yang selalu ada bagiku!
Aku bersyukur pada Tuhan yang selalu  memberikan kesempatan kepadaku untuk memiliki 'mereka'
adakah yang bertanya kenapa aku harus menambahkan tanda kutip diantara mereka >> 'mereka'?
itu karena tak semua makhluk sosial (manusia) yang disebut teman ada buatku.

Menurutku siapa yang pantas disebut dengan kutipan 'mereka' itu:
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran" (Amsal 17:17)

'mereka'= Teman (Sahabat)
Bukan hanya aku ada untuk 'mereka' tapi 'mereka' juga ada untukku.
Teman yang sampai sekarang masih dan akan selalu tetap menjalin komunikasi denganku meskipun sejak SMP kami tak satu kawasan sekolah, teman-teman yang sampai sekarang masih dan akan selalu tetap menjalin komunikasi baik di dunia maya dan terus menyapaku meskipun sejak SMA kami tak bertemu lagi karena jarak, teman yang sampai sekarang masih dan akan selalu terus mengobrol denganku lewat dunia maya meskipun kami sudah terpisah jauh semenjak kuliah, teman yang selalu mendengar keluh kesahku tanpa bosan dan bete. Teman yang selalu ada disaat aku tersdesak untuk ingin berbagi cerita, teman yang selalu menyediakan kuping dan mendengar cerita-ceritaku, teman yang meskipun dia tak tau ingin membantu seperti apa tapi dia tetap berusaha membuat aku tenang dan berusaha untuk memberikan solusi-solusi untukku, dengan membuang waktunya yang berharga untuk mendengar curahan hatiku meskipun tak berdampak buat dia, teman yang mau membantuku menemukan solusi untuk jurusan yang harus ku ambil dengan mencarinya di internet, teman yang menonton di bioskop bersamaku, teman yang menulis sebuah cerita bersamaku, teman yang mau jalan-jalan berdua bersamaku keliling suatu mall yang besar tanpa melakukan hal-hal yang anak zaman sekarang lakukan (banyak gaya) karena kami anak baik-baik dan saling mengerti bukannya berteman karena ada mau. Teman yang selalu memberikan informasi-informasi baru tentang perkembangan musik dunia luar, teman yang tak peduli dengan perbedaan yang bisa saja memecahkan kami dengan mengucapkan selamat natal kepadaku ketika kebanyakan orang dekat denganku dan berbeda tak mengucapkannya, teman yang mau pulang bersamaku setelah sekolah usai selama tiga tahun, teman-teman yang mau menjaga rahasiaku tentang seorang pria, bahkan teman yang mau berdoa bersama-sama denganku di suatu mall untuk membawa beban-beban kami dalam doa. Teman yang berdoa bersamaku melalui signal telepon atau dunia maya atau teman yang tetap setia mendoakanku meskipun jarak kami sangat jauh, aku bersyukur karena aku sudah menemukan 'dia' dan maaf dia sudah berbuah jadi 'mereka' dalam hidupku.

Semua deskripsi itu untuk 'mereka' aku lebur secara acak jadi satu, mungkin ketika 'mereka' membaca ini diantara 'mereka' akan sadar bahwa ada tentang mereka yang aku deskripsikan disitu (ya selama mereka tak lupa kegiatan yang pernah kami lakukan). Tak perlu semua orang tahu siapa nama-nama 'mereka' itu tapi yang pasti 'mereka' tak akan pernah hilang dari memoriku dan tulisanku.

Hanya segelintir orang didekatku yang berhasil mendapatkan gelar 'mereka' bagiku. 'Mereka' itu spesial di hati dan tak akan sembarang orang mendapatkannya. Kenapa? karena itu butuh proses yang panjang untuk mengenal dan membuat mereka mendapat panggilan 'mereka'. Saat ini aku pribadi sedih dan sangat sedih karena banyak dari 'mereka' yang jauh sekali, beberapa orang berbeda pulau denganku, ada juga yang berbeda wilayah denganku, beberapa lagi disibukan oleh kuliah dan seakan tak ada yang bisa aku jumpai sesering dulu waktu kami baru dekat dan masih satu kawasan. Hey!! Aku bersyukur sekali loh hahaha buat kecanggihan dunia zaman sekarang sehingga meskipun sekarang aku jauuhh dari 'mereka' tapi aku tetap bisa tau kabar mereka dan mereka bisa tau kabarku. Handphone, twitter, facebook, y-mail, Line, whatsapp, bbm, dll menyatuhkan kami :D terimakasih Tuhan untuk fasilitas yang Kau berikan begitu membantuku :))

Tapi lagi-lagi dan paling utama aku sangaaaaatttt bersyukur untuk Tuhan Yesus yang sudah memberikanku 'mereka'. Tuhan selalu memberikan orang-orang yang baik kepadaku, dan Dia selalu menjauhkan orang-orang yang bisa saja merusak perbuatan baikku. Dia tetap menjagaku dengan memberikan 'mereka' disekitarku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Broken Christmas ~ Natal yang Hancur

Natal gak selalu harus meriah, Natal bisa sesederhana duduk di rumah bersama dan makan masakan yang enak buatan keluarga. Natal juga bisa te...