Selasa, Desember 26, 2023

The Broken Christmas ~ Natal yang Hancur

Natal gak selalu harus meriah, Natal bisa sesederhana duduk di rumah bersama dan makan masakan yang enak buatan keluarga. Natal juga bisa tentang menemani orang sakit di tempat-tempat tidur yang untuk duduk saja mereka perlu perjuangan. Natal gak selalu identik dengan sukacita karena ada banyak juga duka, kesukaran bahkan air mata kesedihan menetes di hari-hari menjelang atau dalam masa raya Natal. Natal gak selalu harus dalam keadaan yang terlihat berlimpah dengan makanan enak atau pakaian-pakaian baru. Kenyataannya banyak juga yang merayakan Natal dalam kekurangan dan bahkan tidak memiliki apapun. Banyak juga yang merayakan natal di bawah puing-puing kehancuran secara fisik, psikis, maupun rohani. Natal tidak harus berwarna merah, hijau, emas, atau warna ceria lainnya karena ada juga yang merayakan Natal dengan warna kelabu.

Natal adalah tentang kehadiran. Kehadiran Allah dalam Yesus Kristus. Itulah Natal.

Broken Christmas menjadi hal yang dapat saja terjadi pada siapa pun. Natal yang hancur. Hancur dalam perasaan, hancur dalam dosa, hancur dalam keterpurukan tetapi justru dari dalam kehancuran itulah terang Natal terpancar dengan cemerlang.

Kristus hadir dalam kehancuran dunia. Kristus hadir dalam dunia yang gelap, buta dan bahkan tidak menyadari sudah sehancur apa mereka. Kristus hadir dalam kesunyian malam, di tempat yang sederhana, hanya dibungkus kain lampin dan diletakan di atas palungan. Bayi mungil itu didampingi ibu dan ayah yang juga sederhana. Sesedehana itu tapi justru dari tempat yang sederhana dan sunyi itu datang suatu pengharapan besar. Keselamatan bagi umat manusia, yang percaya kepada-Nya.

Apakah sulit menemukan damai dan sukacita di tengah kesunyian dan kehancuran? Beberapa orang dapat menjawab, "Iya, sangat sulit!"
Menurut saya itu tidak menjadi soal tetapi perlu diketahui, jawaban sementara itu tidak berpengaruh untuk meniadakan pengharapan kekal yang Kristus berikan. Pengharapan itu akan selalu ada. Pengharapan yang digenapi di hari Natal tetap selalu relevan bagi mereka yang mengalami Broken Christmas. Pengharapan yang Kristus bawa itu akan selalu tersedia di sana, di dalam palungan sederhana.

Mari datang dan hampiri palungan itu dengan hati yang hancur untuk merasakan kembali kasih Bapa di dalam bayi Yesus, Sang Mesias. Ada pengharapan bahkan di tengah-tengah kehancuran.

Tidak selamanya langit kelabu, tidak selamanya yang kelabu itu buruk. Warna kelabu dapat menjadi pengharapan yang berbeda dari warna cerah. Hati yang hancur tak selamanya harus dihindari, kehancuran itu dapat menjadi sesuatu yang berharga di tangan yang tepat. Tangan Allah.

Hal yang paling saya suka dari Natal adalah: Imanuel, Allah menyertai kita

["Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" - yang berarti: Allah menyertai kita. Matius 1:23]

Selamat Natal 2023!
#VoicelsTellStories #VoicelsFromTheBible #elsahuka

The Broken Christmas ~ Natal yang Hancur

Natal gak selalu harus meriah, Natal bisa sesederhana duduk di rumah bersama dan makan masakan yang enak buatan keluarga. Natal juga bisa te...